Posts

UI sebagai Ruang Terbuka Hijau

Image
Meta Description: UI sebagai kampus pengusung UI GreenMetric memiliki beberapa indikator seperti infrastruktur yaitu ketersediaan ruang terbuka hijau. Namun, masih harus ditingkatkan penyediaannya karena masih peringkat ke-98. Keywords: Ruang Terbuka Hijau, Universitas Indonesia, Lingkungan, UI GreenMetric Aulia Salmaddina (21) adalah salah satu Mahasiswa Universitas Indonesia jurusan Kesehatan Lingkungan. Berbicara mengenai Ruang Terbuka Hijau di UI, ia sempat melakukan praktik dalam mata kuliah Pencemaran Udara di tahun 2018, menyatakan bahwa RTH di UI masih tergolong cukup dalam mereduksi polusi di kampus. (transkrip audio) “kalo aku liat sih, apa ya, aku gak menemukan peak polusi udara di kampus itu tinggi. Aku pernah praktek ngecek situasi polutan gitu ngeliatin dari PM 1-10. NO SO dan sebagainya. Selama aku jalan di area UI Tingkatannya itu masih di bawah baku mutu lingkungan dari WHO. Menurut aku berarti di wilayah kampus RTH-nya itu udah cukup dalam menurun

Mahasiswa FISIP UI: Beradaptasi Dari SMA Ke Kuliah

Image
Caecillia Eersta (2 dari kiri) Depok -- Namanya Eersta dari jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2016. Sebelumnya ia bersekolah di SMA 68 Jakarta. Berawal dari ia belum mengenal Komunikasi belajar apa saja, karena ia sebenarnya tertarik dengan dunia Politik. Ia mengaku mendapat pelajaran baru yang mengubah dirinya mengenai kehidupan. Eersta (paling kiri) Ia merasa terdapat perubahan dalam dirinya yang banyak. Seperti ia merasa lebih percaya diri karena bisa mengekspresikan diri sendiri, misal dulu di SMA ia harus memakai seragam sekolah. Tapi selama ini berkuliah ia merasa lebih bebas. "Ya gua mau pakai apa aja juga ya suka-suka gue gue bisa menentukan apa yang gue pengen tanpa orang lain control, gue juga merasa lebih bebas aja." Audio:menit ke 2:25-2:50 Eersta  (ujung kanan bawah) Bersama teman-teman FISIP UI Di jurusannya pun ia belajar banyak membaca Ilmu Filsafat yang bisa mengubah pola pikirnya. Selain itu, an

Mahasiswa UI Berkarya Melalui Poster

Image
Kusuma Wardhani Wijayanti (18), adalah salah satu mahasiswa baru jurusan Hubungan Internasional Universitas Indonesia angkatan 2019. Meski masih semester awal berkuliah, ia sudah menjadi kontingen lomba poster di ajang seni se-UI bernama UI Art War. Ia merasa tegang karena ini merupakan pertama kalinya ia mengikuti ajang lomba di Universitas dan membawa nama fakultas. Proses seleksi dalam menjadi kontingen ini tidaklah mudah. Kusuma harus membuat poster dengan tema mengkritik hal apapun namun gambar tersebut tidak menunjukkan kritik itu sendiri. Ia pun harus rela membuat poster di kafe sampai malam hingga menginap di tempat kakak tingkatnya. Ia pun mengaku awalnya tidak ingin ikut, namun karena kakak tingkat yang terus menerus mengajaknya, ia pun akhirnya tertarik. Ia mengaku merasa senang karena dapat lolos seleksi mengikuti lomba poster mewakili FISIP ketika ditemui kemarin Jumat (8/11) di FISIP UI. Foto Saat Kusuma Mempresentasikan Posternya di Lomba Poster UI Art War Jumat (8

Pemberitaan LGBT di Media, Bagaimana Seharusnya?

Image
Media kerap mengaitkan berita kriminal dengan orientasi seksual pelakunya. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) mengadakan pelatihan Keberagaman Gender di Media dari Perspektif HAM bersama dengan jurnalis Suara.com di kantornya pada Kamis (24/10) lalu. Selain itu, ungkap Erick Tanjung sebagai Trainer Isu Keberagaman dan HAM AJI Indonesia 2019 sekaligus Ketua Advokasi AJI, terdapat beberapa tantangan penghormatan dan perlindungan HAM dari LGBT. Antara lain adanya berbagai kebijakan diskriminatif terhadap kaum LGBT. Misal adanya tiga pemda yang mengeluarkan surat edaran bernuansa diskriminatif terhadap LGBT, tindakan represif aparat keamanan, kelompok intoleran, intoleransi dan fundamentalisme agama, dan strategi pengorganisasian dan perlawanan. Saat ini, memang belum ada pelaporan pencemaran nama baik tentang komunitas LGBT. Namun, perlakuan yang memang diterima seperti adanya pemberitaan framing media yang berlebihan.  “Teman-tema

Polemik Revisi UU KPK: Perppu Justru Lebih Liar

Image
Yunani Abiyoso, Pengajar Hukum Tata Negara FHUI (baju putih). Jakarta - Pengajar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) Yunani Abiyoso menyebut bahwa Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) terkait UU KPK hasil revisi Presiden justru lebih liar. "Perppu ini justru lebih liar, karena sifat subjektivitas Presiden. Khawatir Perppu ini keluar bisa jadi besok, bisa nanti malam, bisa dua hari. Tau-tau keluar substansinya ngga sesuai keinginan." kata Yunani dalam acara Ngaji Konstitusi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada Jumat (12/10). Ia menjelaskan jika membandingkan substansi UU dengan Perppu, UU lebih memiliki partisipasi publik dan masih dapat dikritisi. Meski partisipasi UU KPK yang sebelumnya minim. Peneliti Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MaPPI), Muhammad Rizaldi, berkata bahwa adanya pelemahan UU KPK dalam hal Dewan Pengawas KPK yaitu pasal fungsi terhadap  eksekusi izin pada penyadapan, penggeledahan, dan/ata

Diet Sehat Atasi Perubahan Iklim

Image
Pernahkah kalian menyadari bahwa ketika memakan daging-daging dari hewan, ia akan berdampak pada lingkungan terkhusus perubahan iklim? Tahukah kalian kebakaran hutan di Brazil disebabkan oleh peternakan hewan, industri pakan ternak, dan turunannya? Inilah yang membuat Burgreens dan Uni Eropa membuat salah satu kegiatan yang bertajuk Cooking Demo and Youth Responsible Production and Consumption, the Mediterraniean Way dalam rangkaian EU Climate Diplomacy Week 2019. Kegiatan ini berlangsung pada hari Kamis, 3 Oktober 2019 di Istituto Italiano di Cultura Jakarta. Nyatanya, umur bumi sudah 11 tahun lagi dengan suhu 1,5 derajat. Jika sudah sampai 3 derajat, maka sudah tidak ada titik point untuk kembali mengembalikan bumi seperti sebelumnya. Maka dari itu, Burgreens mengajak untuk memulai diet sehat memakan sayur-sayuran yang justru memiliki kandungan nutrisi yang lengkap. "Kalau semua orang bisa me limit animal products nya 9% tapi dengan dilakukan semua orang, kita akan

Baiknya Tukang Jualan Ini Bagikan Kerupuk di Tengah Demo DPR

Image
Saat itu (24/09) mahasiswa dengan beragam warna jaket turun meramaikan demonstrasi di jalan dekat jembatan Ladogi, Jalan Gerbang Pemuda, Senayan. Walau panas matahari cukup menyengat, ini tak mematahkan semangat mahasiswa untuk terus berjalan mendekati Gedung DPR demi menuntut  7 tuntutan .  Tak lama ada 2 gerobak Mie Ayam dan Ketupat Sayur yang mungkin sering berjualan sekitar Senayan melewati kerumunan mahasiswa. Mahasiswa yang aksi pun langsung memberikan jalan untuk mereka lewat. Tak disangka, kedua gerobak ini justru berhenti di antara massa aksi yang sedang berdiri. Ternyata mereka membagikan sekantung plastik kerupuk dan juga sekantung plastik pangsit goreng kepada mahasiswa. Sontak mahasiswa yang dibagikan langsung berteriak, "Terima kasih ya pak!" Kemudian dibagikan kerupuk-kerupuk tersebut di antara mahasiswa yang kelaparan. "Eh mau dong, mau dong!" Tak sempat bertanya, kedua gerobak tersebut usai membagikan kerupuk dan pangsit goreng lan